Bangga yang bawa padah
10:35 PM
..aku bertemu Jay di sebuah restoran, Jay kawan karib ku , "kau nampak aku happy tapi kau tak tahu betapa remuk hatiku ", aku terkejut dengan kata kata Jay itu. " mengapa Jay?" apa yang telah terjadi?, kau tahu kan aku punya anak yang tak pernah mahu mendengar nasihat, kenapa dengan anak mu? anak aku yang sorang ni memang kacak dan segak, tidak aku nafikan yang merungsingkan aku dia terlalu berbangga dengan wajahnya yang cantik dan sering memuji dirinya itu didepan kawan kawannya, sering aku menasihatinya agar jangan terlalu sombong dan bangga diri dengan kekacakkan yang Tuhan anugerahkan, tapi anakku tetap macam tu, tertalu riak, satu hari aku terima panggilan telepon anak aku kemalangan. Macam-macam yang aku bayangkan waktu itu, dia dibedah kerana mukanya tertusuk besi , dapat ku bayangkan hati dan perasaan Jay waktu itu, " bagaimana anak mu Jay? ", Jay menangis kesedihan, " mukanya sudah cacat. " ibu saya kesal , selama ini saya tidak menghiraukan nasihat ibu saya tahu inilah akibatnya, saya kesal ibu, saya malu pada kawan kawan kerna dulu saya riak, sombong dan takbur , tapi sekarang...." ... itulah kata kata anak ku . " jangan kau ratapi apa yang telah terjadi, kau masih beruntung anak mu masih diberi nyawa lagi dan masih dapat melihat dunia, muda-mudahan ia menjadi iktibar pada yang lain".
“Jika kamu mendapat kesusahan, ingatlah menyimpan kesabaran.”
0 comments